Friday, April 24, 2020

SEPAK TAKRAW PUTRI INDONESIA MUNDUR


Sepak Takraw Putri Indonesia Mundur


            Tim sepak takraw putri Indonesia menegaskan bahwa mereka tak memiliki penyesalan usai melakukan walkout lawan Malaysia. Keputusan itu mereka ambil demi menjaga harga diri bangsa. Tim Indonesia merasa dirugikan oleh beberapa keputusan wasit Muhammad Radi dalam laga yang berlangsung di Stadium Tasik Titiwangsa, Kuala Lumpur, Minggu (20/8).
Sekjen Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PB PSTI) Tri Gunawan Hadi mengatakan, seharusnya, Senin (21/8) pagi, Indonesia akan kembali bertanding melawan Filipina di lanjutan babak round robin sepak takraw regu putri. Namun, aksi walkout yang diambil membuat Indonesia sudah tidak boleh lagi bertanding.
            Hal itu juga membuat peluang sepak takraw putri menyumbangkan medali perak SEA Games 2017 kandas. Tri menyebut, dalam sejarahnya tim putri Malaysia tidak pernah bisa mengalahkan Indonesia di pertandingan sepak takraw. "Sejak awal set pertama, skor masih 0-0 saja sudah di-fault sama wasit. Set pertama akhirnya kalah 20-22. Sepertinya memang ada indikasi untuk menjatuhkan mental kita," ucap Tri."Set kedua, kita unggul jauh 12-5, tapi berkali-kali kita dapat fault saat melakukan servis. Sampai terakhir posisi 16-9 kena fault, jadi poin akhir 16-10 dan pelatih masuk ke dalam lapangan untuk menyatakan bahwa kami berhenti bermain," katanya melanjutkan.

            Tri menambahkan, ia dan tim pelatih tidak ingin memaksakan para pemainnya untuk main di pertandingan yang sudah tidak sehat lagi. Sebab, jika dipaksakan kemungkinan untuk dicurangi tambah besar. "Pak Menpora melihat sendiri dan beliau menghargai keputusan pelatih. Kemudian dia menenangkan pemain. Semua pemain nangis, moral dan mental pemain jatuh," ujarnya.
            "Kepala pelatih, Arsy Syam bilang, kita ini Indonesia. Ini menyangkut harga diri bangsa," ucapnya menirukan Arsy Syam. Setelah ini, manajer timnas juga pelatih akan mempelajar tehnical handbook yang diberikan pihak Malaysia untuk bisa disampaikan ke Federasi Asia Sepak Takraw (ASTAF). Saat ini, panitia pertandingan sepak takraw SEA Games 2017 sydag melaporkan kejadian itu ke ASTAF.
            Asisten pelatih Timnas sepak takraw putri Indonesia, Abdul Gani, mengaku sudah melihat ada indikasi wasit menguntungkan tim Malaysia sejak set pertama. Tim pelatih memutuskan untuk walk out karena merasa kasihan dengan pemain. Pada pertandingan yang berlangsung di Titiwangsa Indoor Stadium, Kuala Lumpur, Minggu (20/8/2017), Timnas sepak takraw putri Indonesia memilih WO pada set kedua saat unggul 16-10 atas Malaysia. Mereka menganggap wasit beberapa kali mengeluarkan keputusan kontroversial.
            "Ketika kami melakukan servis pertama, kami dianggap melakukan kesalahan. Sementara Malaysia meski salah tidak dianulir. Baru mau main, sudah dianggap salah, gimana anak-anak mau bermain. Kasihan mereka," ungkap asisten pelatih timnas, Abdul Gani, kepada wartawan setelah pertandingan.
            Abdul Gani mengklaim pertandingan sudah diatur agar wasit memberikan keuntungan kepada tuan rumah. "Ini sudah diatur, sudah tidak beres pertandingan ini. Waktu," tutur Abdul Gani. "Wasit sudah terlalu sering (membuat keputusan kontroversial). Set pertama sudah ada indikasi. Ada permainan. Kami tim pelatih sudah tahu," tambahnya.
            Dengan hasil ini, Malaysia mengoleksi dua kemenangan setelah sebelumnya menang 2-0 atas Filipina. Sementara nasib tim sepak takraw putri Indonesia belum diketahui. "Kami belum memutuskan langkah berikutnya, masih melihat perkembangan," katanya.

Baca Juga : Merasa Dirugikan Wasit, Tim Sepak Takraw Putri Walk Out

No comments:

Post a Comment